Tips Persiapan Solo Touring Keluar Pulau Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Camping.my.id - Saya kebetulan senang melakukan solo touring jarak jauh yang memakan waktu lebih dari 3 malam. Ada banyak perbedaan antara solo touring atau berdua misalnya dengan touring dalam rombongan yang lebih dari tiga orang. Apalagi jika itu keluar pulau. Kalau dalam rombongan kita bisa mengandalkan orang lain saat motor ada trouble atau berada dalam kondisi darurat misalnya kecelakaan. Tapi  jika touring sendirian, kita harus bisa mengandalkan diri sendiri, setidaknya sementara, sampai kita bisa mendapatkan bantuan dari warga setempat. 

Lalu apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghadapi kondisi darurat saat melakukan solo touring jarak jauh keluar pulau? Saya ingin sharing beberapa tips saja berdasarkan pengalaman pribadi, silakan kalau ada brother disini yang ingin menambahkan juga. 


1. Bawa kunci cadangan (motor dan box)

Bawa kunci cadangan

Apalagi kalau motornya pakai IMMOBILIZER, itu hukumnya wajib bawa kunci cadangan. Kunci utama bisa saja secara tidak sengaja terjatuh, rusak, atau hilang lah sementara posisi kita jauh dari rumah, apalagi kalau kita ridingnya di remote area yang susah sinyal. Tanpa kunci cadangan kita bisa stuck untuk alasan yang sepele: lupa naruh kunci. Letakkan kunci cadangan ditempat yang aman, jangan disimpan di box. Saya sendiri biasa menaruhnya di saku jaket bagian dalam, dilindungi dengan ritsluiting.


2. Sediakan informasi keadaan darurat (ICE : In Case of Emergency)

informasi keadaan darurat

Isinya berupa informasi dasar: golongan darah dan informasi nomor darurat yang bisa ditelpon kalau misalnya kita mengalami kecelakaan apalagi sampai memerlukan tindakan medis segera. Nomor darurat yang dicantumkan sebaiknya dua nomor kontak dan bukan tinggal serumah. Ini buat berjaga-jaga kalau salah satu nomor tidak bisa dihubungi. Saya sendiri mencantumkan nomor nyonyah saya dan satu lagi nomor kawan baik yang tidak tinggal serumah. 

informasi keadaan darurat

Saya mempergunakan dua penanda ICE. Satu berbentuk gelang di tangan, dan satunya lagi saya tempel di balik data KTP. Saya juga membiasakan diri menaruh KTP, SIM dan STNK dalam jaket bersama dengan uang cash buat keperluan hari itu saja seperti beli bensin, makan, dan sebagainya. Sementara dompet, kartu ATM, kartu kredit dan uang cash bekal perjalanan saya simpan dalam box. Ini untuk menghindari dompet terjatuh secara tidak sengaja dari saku celana misalnya dan kita akan kesulitan karena semuanya ada disitu.


3. Shareloc secara rutin ke keluarga di rumah

Walaupun kita sendiri mungkin lebih cuek, santai dan gak terlalu kepikiran tapi terkadang malah keluarga di rumah yang sedikit cemas dengan perjalanan kita. Apalagi kalau touringnya jarak jauh dan daerahnya belum kita kenal. Karena itu biasakan untuk shareloc atau share lokasi dengan keluarga setidaknya dua kali sehari, pas makan siang dan menginap. Tujuannya untuk menghindarkan kecemasan keluarga, dan kalau ada apa-apa keluarga juga bisa melacak posisi kita terakhir. 

Saya sendiri membiasakan diri untuk mempergunakan fasilitas share location secara live dari whatsapp ke istri selama 1 jam pertama saat jalan habis makan siang. Dengan cara itu istri selalu tahu dimana posisi saya terakhir, dan kearah mana saya berjalan. 


4. Peralatan teknik secukupnya

Diluar itu masih ada lagi beberapa perlengkapan lain seperti kunci-kunci termasuk obeng, kunci inggris dan kunci busi, busi cadangan, 4-5 kabel tis, selotip, pisau lipat, kabel jumper aki (wajib bawa kalau motor hanya mempergunakan starter elektrik tanpa engkol), serta P3K. Beberapa makanan selama di jalan mungkin tidak cocok dengan perut kita atau bahkan memunculkan reaksi alergi sehingga jangan lupa bawa anti diare dan anti alergi seperti CTM misalnya.

Saya sendiri biasa membawa perlengkapan tambal ban tubeless dan kompresor mini. Semuanya tergantung pada kondisi atau karakteristik motor, yang penting dijaga SERINGAN mungkin dan tidak menghabiskan tempat. Bagi yang touringnya dilakukan dalam kelompok, tentu tidak serumit ini bawaannya karena kita bisa sharing perlengkapan. 

Monggo, silakan kalau ada yang ingin menambahkan berdasarkan pengalaman brothers sekalian tentang solo touring.